Translate

Jumat, 30 Desember 2011

RISIKO, INOVASI, KREASI & MENGHADAPI PESAING DALAM BERWIRAUSAHA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah

Wirausaha adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir dan batin, sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengajar peluang, merupakan sifat mental dan jiwa yang selalu aktif, dituntut untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui, dan berpengalaman untuk memacu kreatifitas.
Adapun komponen yang tidak kalah pentingnya yang dibutuhkan oleh para wirausahawan seperti risiko, inovasi, kreasi dan bagaimana menghadapi pesaing. Dalam pembahasan kali ini keempat komponen itulah yang akan menjadi topic pembahasan dalam makalah ini sebagai khazanah keilmuan bagi kita untuk memperdalam kembali tentang teori kewirausahaan yang telah ada.
Semoga pembahasan kali ini dapat menarik dan menjadi bahan diskusi untuk kita semua, selain itu juga dpat memperkaya keilmuan kita tentang kewirausahaan.

B.     Identifikasi masalah
Dalam teori kewirausahaan banyak hal-hal yang harus dimiliki oleh seorang wirausawan. Dalam hal ini penulis menemukan banyak hal yang menjadi syarat wirausahawan, diantaranya yaitu, berani, pantang menyerah, mempunyai kepeercayaaan diri yang tinggi, jujur, kreatif, selalu berinovasi, berani mengambil resiko dan mampu menghadapi pesaing dalam usahanya.

C.     Pembatasan masalah
Agar pembahasan yang ditemukan dalam identifikasi masalah tersebut tidak terlalu panjang lebar karena keterbatasan waktu dan ruang lingkup pembahasan maka disini penulis akan membatasi pembahsannya hanya seputar mengenai inovasi, kreasi, risiko dan menghadapi pesaing.

D.    Perumusan masalaah
Dari pembatasan masalah diatas dapat dirumuskan permasalahan yang akan dicapai dalam penulisan makalah ini, yaitu:
Apa pengertian dari risiko dan bagaimana cara mengatasi risiko ?
Apa pengertian inovasi dan langkah-langkah untuk menumbuhkan kreasi dalam usaha ?
Apa pengertian kreasi ?
Bagaimana cara menghadapi pesaing usaha ?

E.     Tujuan penelitian
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk para calon wirausaha sebagai bahan referensi dalam rangka persiapan untuk memulai usahanya dan juga bagi pembaca lain yang ingin memperdalam pengetahuannya tentang berwirausaha.

F.      Manfaat penelitian
Manfaat penulisan makalah ini sebagai bahan bacaan bagi siapa saja yang ingin memperdalam pengetahuannya tentang berwirausaha dan juga sebagai khazanah keilmuan bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya.

G.    Metodologi penelitian
Penelitian dalam penulisan makalah ini yaitu menggunakan metode penelitian library research, yaitu mengambil, meneliti dan mempelajari literature-literatur yang mendukung tentang judul makalah penulis untuk dikembangkan oleh penulis. Literature tersebut penulis mengambil sebagian dari buku-buku bacaan yang terkait dan dari fasilitas yang disediakan dari website.
H.    Sistematika penulisan
Secara garis besar, sistematika penulisan yang direncanakan untuk penulisan ini dibagi kedalam tiga bab, dengan perincian sebagai berikut:
BAB I       : PENDAHULUAN.
                  Pada bab pendahuluan ini, peneliti menerangkan latar belakang masalah , pembatasan masalah, perumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II      : PEMBAHASAN.
                  Dalam pembahsan ini berisikan tentang teori-teori mengenai risiko, inovasi, kreasi dan menghadapi pesaing.
BAB III    : PENUTUP
                        Penutup ini berisikan tentang kesimpulan hasil dari pembahasan.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Risiko
Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.
Keberhasilan dan kegagalan sebuah bisnis sangat tergantung kepada cara penanganan yang dilakukan ketika menghadapi beragam factor yang menjadi resiko usaha yang kita jalankan. Dampak yang diakibatkan oleh sebuah resiko biasanya luka, sakit, kehilangan dan lain sebagainya, intinya semua hal yang mengandung bahaya bagi individu yang mengalaminya.
Tetapi tidak dapat dipungkiri pula bahwa factor resiko dapat berdampak positif bagi sebagian besar orang, yang memang menganggapnya sebagai sesuatu yang dapat memacu gairah hidup.
Tentunya kita juga tidak asing dengan ungkapan “belajarlah dari sebuah kesalahan”, setidaknya inilah hikmah yang kita dapat terima dari beragam tantangan serta resiko yang harus kita hadapi ketika menjalankan sebuah bisnis.
Perkembangan sebuah usaha atau bisnis tidak hanya berfokus pada produk atau layanan yang ditawarkan, melainkan perlu diiringi dengan perkembangan masing-masing individu yang terlibat didalamnya.[1]
1.      Cara mengatasi risiko
a.       Sebelum memulai usaha, sebaiknya Anda melakukan riset mengenai hambatan-hambatan yang mungkin akan muncul di tengah perjalanan usaha. Dengan begitu Anda dapat menyiapkan strategi sedini mungkin, untuk mengantisipasi hambatan di masa depan. Salah satu risiko yang sering menghambat adalah risiko peningkatan persaingan          bisnis.
b.      Pilihlah peluang bisnis sesuai dengan skil dan minat yang Anda miliki. Jangan sampai Anda memulai usaha hanya karena ikut-ikutan tren yang ada. Dengan memulai usaha sesuai dengan skil dan minat, setidaknya Anda memiliki bekal pengetahuan dan keahlian untuk mengurangi dan mengatasi segala risiko yang muncul di tengah perjalanan Anda. Hindari peluang usaha yang tidak Anda kuasai, ini dilakukan agar Anda tidak kesulitan dalam mengatasi segala risikonya.
c.       Carilah informasi mengenai kunci kesuksesan bisnis Anda. Hal tersebut bisa membantu Anda untuk menentukan langkah-langkah yang dapat membuat usaha Anda berkembang, dan langkah apa saja yang tidak perlu dilakukan untuk mengurangi munculnya         risiko  yang    tidak            diinginkan.
d.      Sesuaikan besar modal usaha yang Anda miliki dengan risiko usaha yang Anda ambil. Jangan terlalu memaksakan diri untuk mengambil peluang usaha yang berisiko besar, jika modal usaha yang Anda miliki juga masih terbatas.
e.       Kesuksesan bisnis bisa dibangun dengan adanya keteguhan hati yang didukung kreativitas. Dengan keteguhan hati serta kreativitas mencipta ide-ide baru, kesuksesan usaha akan mudah dicapai. Jika Anda mampu memenuhi syarat ini, segala risiko yang muncul, akan bisa Anda atasi dengan baik.
f.       Carilah informasi tentang prospek bisnis tersebut sebelum mengambil sebuah risiko. Saat ini banyak peluang usaha yang tiba-tiba booming, namun prospek bisnisnya tidak bisa bertahan lama. Hanya dalam hitungan bulan saja, bisnis tersebut surut seiring dengan bergantinya tren pasar. Sebaiknya Anda menghindari jenis peluang usaha seperti itu, karena risikonya  cukup  besar.
g.      Ketahui tingkat kebutuhan masyarakat akan produk Anda. Semakin besar tingkat kebutuhan konsumen akan sebuah produk, maka risiko bisnis akan semakin kecil, setidaknya risiko dalam memasarkan produk.[2]

B.  Inovasi
Secara generic, inovasi didefinisikan sebagai “adopsi” dan “difusi” terhadap idea tau gagasan baru dalam perusahaan. Penciptaan gagasan baru tersebut dapat dikatakan sebagai inovasi jika dapat dikomersialisasikan menjadi sebuah produk atau jasa yang diinginkan konsumen. Inovasi yang baik akan menghasilkan produk atau jasa baru yang berkualitas dengan biaya yang lebih rendah, improvisasi produk dengan atribut baru, menghasilkan produk yang berbeda dengan yang sebelumnya. Jadi inovasi harus dibedakan dengan penemuan.
Konsep inovasi telah dipelajari pada level industry, perusahaan maupun individu. Penelitian inovasi yang dominan terdapat pada dua jalur yang saling mendukung, yaitu inovasi pemasaran dengan objek dan unit analisis adalah konsumen, serta inovasi organisasi yang memfokuskan pada pemberdayaan unsure organisasi untuk mewujudkan inovasi dari model bisnis dengan unit analisis unit organisasi.
Konsep dan pengertian inovasi pada perkembangan penelitian telah mengalami lima tahapan evolusi:
1.    Technology push (penekanan pada teknologi baru)
2.    Need (market) pull (penekanan pada kebutuhan pasar
3.    Coupling model (penekanan pada research and development) untuk komersialisasi.
4.    Integrated model (integrasi pada pasar dan suplier)
5.    System integration and networking model (penekanan pada fleksibilitas dan kecepatan pengembangan bisnis baru)
Apapun perkembangan inovasi keseluruhan tipe inovasi selalu bertumpu pada pengaruh lingkungan eksternal (pasar, supplier, pelanggan, teknologi dan peraturan)
        Tujuan akhir dari inovasi adalah penciptaan pengetahuan baru, produk atau jasa baru (berbeda dengan produk yang sudah ada), dengan nilai tambah baru bagi pihak eksternal.[3]
        Berikut ini adalah tips sukses mengembangkan inovasi:
1.      Buka mata dan telinga anda baik-baik, lihatlah lingkungan sekitar. Buka jaringan yang luas untuk mencari berbagai sumber informasi. Banyak kisah sukses lahir dari sampah yang sudah tak dimanfaatkan dan berhasil disulap jadi uang.
2.      Melihat segala sesuatu bukan dari masalahnya, tetapi membuat inovasi apa yang bisa diciptakan dari masalah tersebut. Misalnya dari kondisi kemacetan lahirlah inovasi usaha bengkel, cuci mobil, kafe, laundry panggilan.
3.      Trial dan eror (uji coba) serta terus belajar dan pantang menyerah.[4]

C.  Kreasi atau kreatif
Bill Moyers mengungkapkan bahwa kreatif atau kreatifitas adalahmenemukan hal-hal yang luar biasa dibalik hal-hal yang tampak biasa.Selain itu kreatif juga memiliki pengertian sebagai kemampuan dalam menemukan solusi baru dan bermanfaat. Pendidikan nasional mengharapkan peserta didik menjadi orang yang kreatif dan membawa makna atau tujuan barudalam suatu tugas, menyelesaikan masalah atau memberikan nilai tambah atau keindahan sehingga dengan mudah peserta didik dapat mengeksplorasi potensi yang dimilikinya menjadi sebuah kreatifitas dan menjadikannya berprestasi Pribadi yang kreatif menjadi salah satu dari tujuan yang hendak dicapaidalam proses pendidikan, dimana pada akhirnya dengan kreatif itulah pesertadidik dapat mencerminkan sikap sebagai berikutnya. Keberanian yang dimiliki adalah ketika peserta didik dihadapkan pada sebuah tantangan baru dan bersedia menghadapi resiko kegagalan. Keberanian seseorang yang kreatif juga terlihat dari ketangkasan dan kecermatannya dalam menyampaikan sesuatu. Ekspresif merupakan kreatifitas tidak takut untuk menyatakan pemikiran dan perasaannya. Dengan potensi yang dimilikinya ia mampu meyakinkan orang lain akan apa yang ungkapkannya.[5]

D. Menghadapi pesaing
Pesaing merupakan sesuatu yang lazim terjadi pada dunia usaha karena kesamaan produk yang dipasarkan membuat persaingan dalam usaha semakin sengit. Hal ini menuntut wirausaha untuk lebih memfikirkan bagaimana cara dalam hal mengembangkan produksi yang dipasarkannya.
Cara mudah mengenali pesaing usaha adalah :
1.         Kenali pesaing pada saat “pertama kali” memulai usaha atau merencanakan memasuki sebuah usaha baru. Jadi sebelum memutuskan usaha baru, cermatilah terlebih dahulu pesaing yang ada di pasar. Dalam dunia bisnis pesaing adalah hal lumrah.
2.         Kenali pesaing anda pada saat “pesaing baru muncul” di pasar. Anda harus mempelajari kekuatan dan kelemahan pesaing baru tersebut.
3.         Kenalilah pesaing sepanjang waktu perjalanan usaha. Amati dengan seksama setiap kali muncul pesaing-pesaing yang lain yang berusaha “memakan” bisnis anda. Untuk mencegah kegagalan dalam bisnis, buatlah strategi terbaik agar bisnis terlindungi dari terkaman pesaing.



Untuk memudahkan kita mengenali keunggulan atau kelemahan pesaing, kumpulkan semua informasi secara lengkap dalam suatu arsip khusus. Kemudian tinjau ulang keunggulan usaha kita dibandingkan dengan pesaing setiap seminggu sekali atau bulanan. Lakukan hal ini secara sistematis.
Untuk membantu mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pesaing, gunakan table berikut:
NO
KONSUMEN MENCARI
PESAING MENAWARKAN
ANDA MENAWARKAN
1
Mutu


2
Citra


3
Eksklusivitas produk atau jasa


4
Jenis produk bermutu


5
Pelayanan memuaskan


6
Kemudahan pengiriman


7
Lokasi yang mudah dijangkau


8
Informasi produk atau jasa yang jelas, akurat dan menarik


9
Ketersediaan produk yang banyak dan terjangkau


10
Kemudahan pembayaran: kartu kredit atau kartu debit



Table tersebut sebagai contoh gambaran untuk mengidentifikasi apa yang dilakukan pesaing kita dapat menambahkan lagi yang sekiranya dapat dimasukan kedalam table tersebut.[6]

 
BAB III
PENUTUP

Dari pembahasan di atas kita dapat menyimpulkan dalam menjalankan suatu kegiatan wirausaha terdapat komponen yang penting seperti kita harus memperhatikan risiko yang terdapat dalam menjalankan usaha, pentingnya memiliki jiwa kreasi untuk usaha kita, inovasi yang membuat keunggulan produk yang akan dipasarkan serta bagaimana kiat untuk menghadapi pesaing dalam usaha.
Kesemua pembahasan tersebut penting untuk dapat kita kuasai sebagai calon wirausaha juga sebagai modal dalam menjalankan usaha. Selanjutnya penulis berharap atas masukan dan kritikannya agar tercipta upaya prbaikan kearah yang lebih baik lagi.










DAFTAR PUSTAKA

Ambadar, Jackie, dkk, Rencana Usaha, Bandung, PT Mizan pustaka, 2010.

College, Maria Regina, Teknik Membuka Bisnis Desain Arsitektur,Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009.

Manurung , Laurensius Dr., Strategi Dan Inovasi Model Bisnis Meingkatkan Kinerja Usaha,  Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010.






              [1] Maria Regina College, Teknik Membuka Bisnis Desain Arsitektur,Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009, h. 125-127.

[3] Dr. Laurensius Manurung, Strategi Dan Inovasi Model Bisnis Meingkatkan Kinerja Usaha,  Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010, h. 103-105.
[6] Jackie Ambadar, dkk, Rencana Usaha, Bandung, PT Mizan pustaka, 2010, h. 48-50

Tidak ada komentar:

Posting Komentar