PENGELOLAAN PUSAT SUMBER BELAJAR (PSB)
A. Pengertian Pusat
Sumber Belajar
Terdapat berbagai macam persepsi dan
pendapat mengenai sumber belajar. Berikut ini adalah pendapat maupun teori tentang sumber belajar:
·
“Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk
membantu tiap orang untuk belajar dan manampilkan kompetensinya. Sumber belajar
meliputi, pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar (AECT 1994), Menurut Dirjen
Dikti (1983: 12), sumber belajar adalah segala sesuatu dan dengan mana
seseorang mempelajari sesuatu. Degeng (1990: 83) menyebutkan sumber belajar
mencakup semua sumber yang mungkin dapat dipergunakan oleh si-belajar agar
terjadi prilaku belajar.”[1]
·
“Pusat Sumber Belajar adalah suatu unit dalam suatu lembaga
(khususnya satuan pendidikan/universitas/perusahaan) yang berperan mendorong
efektifitas serta optimalisasi proses pembelajaran melalui penyelenggaraan
berbagai fungsi yang meliputi fungsi layanan (seperti layanan media, pelatihan,
konsultasi pembelajaran, dll), fungsi pengadaan/pengembangan (produksi) media
pembelajaran, fungsi penelitian dan pengembangan, dan fungsi lain yang relevan
untuk peningkatan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. (Pustekkom, 2008)”[2]
·
Pusat
Sumber Belajar adalah suatu unit kerja Perguruan yang berfungsi memfasilitasi
kebutuhan sarana proses pembelajaran baik secara hardware, software maupun
human resources.[3]
PSB ada yang bersifat khusus yakni melayani kebutuhan masing-masing
unit sekolah seperti perpustakaan, laboratorium sekolah seperti Lab. MIPA, Lab.
Komputer Multimedia, Lab. Bahasa dan alat-alat peraga yang ada di masing-masing
kelas dalam rangka memenuhi kebutuhan sistem moving class.
PSB
yang bersifat umum adalah sarana yang menjadi sumber belajar dan dapat
dimanfaatkan oleh seluruh siswa-siswi seperti, masjid, perpustakaan umum, lahan
yang luas untuk berkebun, laboratorium alam dan fasilitas internet.[4]
Program Pusat Sumber Belajar (PSB) yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan SMA
mempunyai pengertian sebagai media informasi dan komunikasi pembelajaran di SMA yang dapat melayani kebutuhan satuan pendidikan
yang bersangkutan dan satuan pendidikan lainnya yang berkaitan dengan proses pembelajaran meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.
Dalam pengembangan PSB SMA dianut
prinsip “Kebutuhan Kita, Dari Kita, Oleh Kita, dan Untuk Kita Bersama” dengan saling berbagi karya, pengalaman dan kemampuan pengembangan
pembelajaran untuk kepentingan bersama melalui optimalisasi sumberdaya yang ada di satuan
pendidikan dan lingkungan
sekitarnya. RELA BERBAGI IKHLAS
MEMBERI.[5]
1. Mengkoordinir,
mengawasi dan mengevaluasi tugas-tugas seksi perpustakaan, Laboratorium IPA,
Bahasa, Komputer dan (seksi Pembinaan mental).
2. Bersama
PPA merencanakan dan melaksanakan pembinaan personil sekolah (guru) dalam
rangka peningkatan kualitas/profesi untuk mencapai hasil yang optimal.
3. Merencanakan
dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang bersifat inovatif dalam rangka
pengembangan potensi dan peningkatan kreativitas dan bakat anak (pameran
pendidikan, seminar, lomba cerdas cermat atau cepat tepat atau kegiatan
lainnya).
4. Meneliti
buku-buku di luar publikasi Depdiknas yang akan digunakan oleh siswa
5. Merencanakan
dan mengadakan studi perbandingan, survey yang memungkinkan adanya peningkatan
pengelolaan sistem pendidikan (sekolah) secara umum.
C. Fungsi PSB
1. Sebagai media informasi dan
komunikasi yang berkaitan dengan proses pembelajaran bagi warga satuan pendidikan
dan stake holder.
2. Sebagai wahana belajar melalui forum diskusi antara pendidik dengan siswa, antar pendidik, antar siswa, dan antar satuan pendidikan, serta antara satuan pendidikan dengan masyarakat yang terkait dengan
proses pembelajaran.
3. Sebagai media unjuk kerja berbagai
inovasi dalam
proses pembelajaran
D. Ruang
Lingkup PSB
Ruang Lingkup PSB meliputi perencanaan pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Bahan Ajar; pelaksanaan pembelajaran berkaitan dengan model-model pembelajaran; dan penilaian hasil belajar meliputi bahan ujian, analisis butir soal, dan laporan hasil belajar.
E. Pengorganisasian
Program pengembangan PSB melibatkan Direktorat Pembinaan SMA,
Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan kabupaten/Kota, dan satuan
pendidikan, tanpa menutup kemungkinan melibatkan
pihak-pihak lain yang
berkepentingan dengan program ini.[7]
F. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai
Sumber Belajar
Dalam dua dekade terakhir ini perpustakaan telah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari sekolah. Hampir di setiap
sekolah mulai dari sekolah dasar sampai keperguruan tinggi terdapat
perpustakaan sekolah. Bahkan unit-unit perpustakaan keliling ( mobile
library ) dari departemen pendidikan dan kebudayaan tersedia di kota-kota
besar guna melayani kebutuhan para pelajar.
Perpustakaan merupakan pusat sarana akademis. Perpustakaan menyediakan
bahan-bahan pustaka berupa barang cetakan seperti buku, majalah/ jurnal ilmiah,
peta, surat kabar, karya-karya tulis berupa monograf yang belum di terbitkan, serta bahan-bahan non-cetak seperti micro-fish,
micro-film, foto-foto, film, kaset audio/ video, lagu-lagu dalam piringan
hitam, rekaman pidato ( dokumenter ), dan lain-lain. Oleh karena itu,
perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pelajar, mahasiswa, dan masyarakat pada
umumnya untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang keilmuan baik untuk
tujuan akademis maupun untuk rekreasi. Bahan-bahan yang tersedia itu dapat
dikelompokkan kedalam jenis (1 ) referensi, ( 2 ) reserve, ( 3 ) pinjaman.
Bahan-bahan referensi yang biasanya ditata dalam satu ruang khusus
merupakan sumber-sumber untuk fakta-fakta tertentu yang sudah baku, misalnya
ensiklopedia, kamus, statistik, buku tahnan, biografi, buku pegangan, atlas,
indeks, (tesis , disertai, artikel ilmiah ), abstrak dan lain- lain yang
sejenis. Bahan –bahan sumber ini diperlukan oleh banyak orang sehingga tidak
dipinjamkan untuk dibawa keluar perpustakaan. Dengan demikian seseorang yang
memerlukan informasi dari bahan dan buku-buku referensi ini hanya diperolehkan
membacanya dalam ruang yang telah disediakan.
Bahan-bahan reserve biasanya terdiri dari buku-buku, artikel, atau handouts
untuk mata pelajaran tertentu atas permintaan tenaga pengajarnya. Ini
dimaksudkan agar semua pelajar mahasiswa yang mengikuti yang mengikuti mata
pelajaran itu dapat memperoleh akses terhadap bahan –bahan yang merupakan bagian dari penyelesaian
tugas-tugas yang dibebankan oleh pengajar. Dengan jumlah pelajar mahasiswa yang
banyak, sementara jumlah buku atau artikel pada perpustakaan sangatlah
terbatas, bahan-bahan reserve hanya dapat dibaca oleh seorang pelajar mhasiswa
antara satu sampai dua jam.
Buku-buku dalam berbagai bidang keilmuan pada umumnya siap untuk
dipinjamkan untuk jangka waktu antara dua minggu sampai satu bulan kepada
pelajar mahasiswa atau masyarakat umum
yang memiliki kartu anggota perpustakaan. Untuk memperoleh bahan yang
diperlukan, pelajar-mahasiswa perlu mengetahui sistematika penataan dan
penyimpanan buku-buku pada perpustakaan.klasifikasi buku yang umum di gunakan pada
perpustakaan adalah klasifikasi Desimal Dewey dan klasifikasi library of
congrees. Klasifikasi Desimal Dewey mengidenfikasi bidang-bidang ilmu dengan
bahasa: 400(Desimal Dewey), (library or Congres). Oleh karena itu, pelajar -
mahasiswa yang menemukan bahan atau buku di perpustakaan harus mengetahui nomor
kalisifikasi buku tersebut. Nomor klasifikasi itu terekam ada buku katalog;
biasanya satu buku memiliki tiga kartu katalog, yairu kartu sabjek, kartu
judul, dan kartu pengarang.
Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar secara efektif memerlukan
keterampilan sebagai berikut(Achsin,1986) :
1.
Keterampilan mengumpulkan informasi, yang meliputi keterampilan (a)
mengenal sumber informasi dan pengetahuan, (b) menentukan lokasi sumber
informasi berdasarkan sisitem klasifikasi perpustakaan, cara menggunakan
katalog dan indeks, (c) menggunakan bahan pustaka baru, bahan referensi seperti
ensikolopedia, kamus buku tahunann, dan lain-lain.
2.
Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi seperti,
(a) memilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan masalah, dan( b)
mendokumentasikan informasi dan sumbernya,
3.
Keterampilan mengenalisi, menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi,
seperti (a) memaami yang di baca (b) membedakan antara fakta dan opini, dan (c)
menginterpretasi informasi baik yang saling mendukung maupun yang berlawanan.
4.
Keterampilan menggunakan informasi,seperti(a) memanfaatkan intisari
informasi untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah ,(b) menggunakan
informasi dalam diskusi, dan (c) menyajikan informasi dalam bentuk tulisan.